• Tak Ingin Rakyat Susah, AHY-SBY Akan Terus Perjuangkan Aspirasi Mereka

    Karanganyar, Jawa Tengah: Alun-alun Karanganyar membiru. Lautan massa berbondong-bondong memadati Kampanye Terbuka perdana yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), beserta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan  Annisa Pohan Yudhoyono, Senin (22/1) siang.

    Di depan puluhan ribu massa, AHY mengajak masyarakat menangkan Partai Demokrat nomor urut 14 serta pasangan Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024. 

    “Saya dan istri secara khusus datang ke Karanganyar untuk bertemu masyarakat. Bahkan Pak SBY juga turun gunung guna memastikan kondisi Indonesia lima tahun ke depan,” kata AHY.

    “Pemilu tanggal berapa nanti? Ya tanggal 14 maka pilih Partai bernomor 14 yaitu Partai Demokrat. Selain itu, kita membutuhkan Presiden yang bisa mengayomi dan mempersatukan masyarakat. Capres yang Demokrat usung adalah Bapak Prabowo Subianto nomor urut 2. Jadi sekali lagi tanggal 14 pilih partai nomor 14, bulan 02 pilih pasangan Capres/cawapres nomor urut 02,” tutur AHY.

    AHY juga menyampaikan, pihaknya ingin menyakinkan masyarakat khususnya di Jawa Tengah bahwa Demokrat ingin memberikan bukti bukan sekedar janji dalam rangka meningkatkan ekonomi, kesejahteraan rakyat, mengurangi kemiskinan serta ketimpangan.

    “Insya Allah jika Demokrat kuat di parlemen dan pemerintah, kami akan terus memperjuangkan program pro rakyat yang telah dikerjakan dengan baik sejak kepemimpinan SBY dan Jokowi. Hal-hal baik dilanjutkan dan hal-hal kurang baik kita sempurnakan. Mari kita lakukan bersama-sama, tentunya dengan Capres dan Wapres, Prabowo dan Gibran,” ungkap AHY.

    AHY juga memperkenalkan para calon anggota legislatif Partai Demokrat Dapil Jateng IV, diantaranya nomor urut 1 Rinto Subekti yang juga Ketua DPD Demokrat Jawa Tengah, nomor 2 Anie Widya Astuti, dan nomor urut 3 Nina Agustin.

    “Ini adalah caleg-caleg Partai Demokrat yang siap memperjuangkan harapan dan aspirasi masyarakat sekalian. Terima kasih kalau berkenan untuk datang dan berkenan untuk memberikan dukungan untuk Partai Demokrat,” kata AHY.

    Usai AHY memberikan orasinya, di depan puluhan ribu massa SBY juga menyampaikan Demokrat tidak ingin rakyat susah.

    “Kita berprinsip, Demokrat inginnya rakyat tidak boleh susah. Negara bertanggung jawab, pemerintah bertanggung jawab, pemimpin bertanggung jawab, termasuk presiden. Jangan sampai rakyatnya susah, termasuk rakyat yang ada di Karanganyar ini, di Jawa Tengah, dan di seluruh Indonesia,” kata SBY.

    “Demokrat akan memilih pemimpin, memilih presiden yang juga tidak ingin rakyatnya susah. Kalau Bapak, Ibu, Saudara-Saudara mau bersama-sama Partai Demokrat memilih Pak Prabowo Subianto, pasangan Prabowo Gibran maka sama. Semua akan bekerja. Demokrat akan bekerja, jangan sampai rakyat susah. Rakyat harus semakin sejahtera,” tuturnya,” lanjut SBY.

    Dalam kesempatan tersebut, SBY juga menghibur warga Karanganyar dengan menyanyikan lagu Banyu Langit milik alm. Didi Kempot. Demikian juga AHY yang menyanyi lagu Yogya Istimewa. Kampanye terbuka ini dimeriahkan hiburan musik, oleh Garaga, Yeni Inka dan Aftershine

  • Di Yogyakarta, AHY Sebut Demokrat Terdepan Kembalikan Program Pro Rakyat SBY

    D.I. Yogyakarta: “Lima tahun ke depan Bapak Ibu sekalian, marilah kita berjuang bersama. Demokrat ingin menjadi yang terdepan untuk bisa mengembalikan program-program pro rakyat di masa pemerintahan Presiden SBY,” ajak AHY kepada ribuan masyarakat yang hadir di GOR Kridosono, D.I. Yogyakarta, Jumat (19/1) sore.

    Menurutnya, program-program pro rakyat di masa pemerintahan SBY ketika menjabat Presiden dulu harus dihidupkan kembali karena terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat. Angka kemiskinan turun signifikan sebesar 10,9 persen hingga pertumbuhan ekonomi mencapai 6-7 persen.

    “Kita akan perjuangkan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya agar kita punya penghasilan yang layak,” tutur Ketua Umum Partai Demokrat itu.

    “Partai Demokrat ingin bisa memperjuangkan agar daya beli masyarakat makin lama makin baik,” sambungnya.

    Di sisi lain, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang turut hadir dalam acara kampanye tersebut mengingat Yogyakarta saat dirinya menjabat Presiden RI tahun 2004-2014, dengan dukungan Partai Demokrat.

    Mulai dari penanganan bencana ketika Yogyakarta dilanda gempa hebat tahun 2006 dan meletusnya gunung Merapi tahun 2010, hingga diterbitkannya Undang-undang tentang Keistimewaan Yogyakarta tahun 2012.

    Lebih lanjut, SBY mengatakan bahwa alasan kegiatan kampanye di GOR Kridosono tersebut adalah karena Demokrat tidak ingin rakyat Indonesia terus berada dalam keadaan yang susah.

    “Bagi Demokrat, rakyat tidak tidak boleh susah. Apalagi terus-terusan susah. Apalagi tidak diutamakan, tidak diprioritaskan untuk hidupnya makin sejahtera,” tutur SBY.

    “Demokrat akan berjuang bersama pemimpin Indonesia yang baru nanti, 5 tahun ke depan, agar masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta juga makin sejahtera,” sambungnya.

    Di masa kecilnya, AHY pernah tinggal di Yogyakarta saat SBY menjabat sebagai  Komandan Korem 072 Pamungkas. Kota istimewa juga merupakan tempat kelahiran mendiang ibunya, Ani Yudhoyono. Sehingga Yogyakarta, sebut AHY, adalah tempat yang spesial bagi keluarganya.

    Turut hadir dalam acara kampanye ini Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng dan istri Vitri Cahyaningsih, Ketua Fraksi DPR RI Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) dan istri Aliya Rajasa Yudhoyono, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Agus Jovan Latuconsina, dan Ketua DPD Partai Demokrar D.I. Yogyakarta Arif Budiyono. (bcr/csa)

  • Berkunjung ke PT Sritex, AHY Disambut Heboh Ribuan Pekerja 

    Sukoharjo, Jawa Tengah: “Selamat datang Bapak AHY, Selamat datang di Sritex,” sapa ribuan pekerja Sritex menyambut riang kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama istri Annisa Pohan Yudhoyono, di pabrik tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Rabu (17/1) siang.

    AHY dan Annisa juga disambut langsung oleh Direktur Utama PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan Lukminto beserta istri.

    AHY kemudian diajak Iwan Lukminto untuk berkeliling di Garment 1 yang memproduksi seragam militer dari beberapa negara, dan Garment 2&3 yang memproduksi produk fashion. 


    “Ini lagi proses apa Bu, pesanan dari militer mana ini?” tanya AHY kepada salah satu karyawati yang sedang menjahit. “Iya Pak, ini kami lagi kerjakan proses potong bahan per pola, pesanan dari militer Swedia,” jawab karyawati tersebut.

    Melihat kehadiran AHY dan Annisa, ribuan karyawan pun langsung beranjak dari tempatnya masing-masing dan maju berbaris mendekati AHY. “Pak AHY mau minta foto Pak,” ujar para karyawan yang didominasi oleh perempuan. “Ayo semua, kalau mau foto ayo sini,” kata Iwan Lukminto sampai turun tangan membantu memfotokan.  “Yuk foto bareng.. makasih ya Bapak Ibu, sehat-sehat semuanya ya,” kata AHY.

    Setelah berkeliling AHY pun menyapa ribuan pekerja. “Saya dan istri sangat berbahagia karena hari ini bisa kembali bersilaturahmi dan menyapa keluarga besar Sritex setelah terakhir tahun 2018 lalu. Terima kasih Pak Iwan Lukminto, Pak Wawan Lukminto, juga mari beri tepuk tangan sekeras-kerasnya untuk para pekerja atas sambutannya yang luar biasa. Apa kabar semuanya?” sapa AHY.

    Produksi Sritex untuk seragam militer mencakup hingga ke 35 negara. Di area pabrik seluas 130 hektar, jumlah karyawan Sritex di Sukoharjo mencapai 25 ribu orang dan sekitar 55 ribu karyawan se-Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta. Saat ini jangkauan pasar Sritex telah mencapai lebih dari 100 negara di dunia.

    “Kami tentunya sangat bangga karena Sritex ini menjadi perusahaan yang sukses, yang juga telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. saya lihat saat ini sedang membuat seragam untuk militer Swedia, Jordania dan ada 35 negara lainnya yang menjadi konsumen,” tuturnya.

    AHY pun menyampaikan harapannya kepada PT Sritex dan seluruh pekerja. “Saya sebagai warna negara mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT Sritex dan seluruh pekerja yang ada di sini. Semoga PT Sritex semakin maju dan berjaya, para pekerja makin sejahtera. Yang luar biasa tadi saya lihat Pak Iwan sampai yang bantu foto-fotoin luar biasa kedekatan antar pemilik dan pekerja di sini, semoga bisa terus bertahan dan menginspirasi,” ungkap AHY.

    “Sekali lagi semoga Sritex semakin maju dan sukses. Ini tahun yang penting, 2024 mari kita sama-sama berjuang dan saling mendoakan, untuk semakin menyejahterahkan seluruh pekerja di Indonesia,” pungkas AHY. (dna/csa)

  • AHY: Yang Baik Dilanjutkan, Yang Masih Kurang Diperbaiki

    Kudus, Jawa Tengah: Partai Demokrat terus konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat Indonesia. Yang baik dilanjutkan, yang masih kurang akan diperbaiki. Inj disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat kampanye ke Kota Santri, Kudus, tepatnya di Gedung Serbaguna Desa Kandangmas, Selasa (16/1).

    “Jika Partai Demokrat kembali ke pemerintahan nasional dan semakin kuat di parlemen, baik DPR RI, DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, maka kami akan melanjutkan program-program pro rakyat yang sudah digagas dan dijalankan sejak pemerintahan Presiden SBY dan sebagian tentunya dijalankan di masa pemerintahan Presiden Jokowi,” seru AHY.

    “Tetapi kita juga ingin memperjuangkan hal-hal yang belum baik untuk diperbaiki bersama. Utamanya isu peningkatan kesejahteraan rakyat, termasuk mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan daya beli,” sambungnya.

    Ia menyampaikan bahwa di Kudus memiliki isu khusus, yaitu masalah kelangkaan pupuk, serta harganya yang mahal. “Bagi para petani, petani apapun, bukan hanya petani padi, tapi petani semua komoditas petanian, seperti rempah-rempah, yang harus juga diberikan perhatian dan bantuan, yaitu berupa pupuk bersubsidi yang murah dan terjangkau,” papar AHY.

    “Termasuk juga kita ingin memperkuat UMKM melalui bantuan modal yang bergulir dengan baik. Saya bersama calon anggota legislatif DPR RI, di sini ada Pak Helmy Turumudhi, ada Pak Hartomo dan teman-teman yang lain termasuk Pak Mardijanto di sini, di DPC Kudus dan tentunya kami ingin berikhtiar, karena waktunya kurang dari satu bulan lagi,” lanjut AHY.

    Dalam kesempatan yang sama, AHY juga menceritakan saat ini Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga sedang turun gunung untuk membantu berjuang bersama seluruh kader Partai Demokrat dan para caleg-caleg Partai Demokrat. “Beliau saat ini ada di Temanggung, kemarin di Banjarnegara, dan terus kita akan bergerak di wilayah Jawa Tengah. Tentu kami punya harapan dan target yang optimis,” tutur AHY.

    “Mudah-mudahan kali ini raihan suara kita meningkat secara signifikan, termasuk juga kursi-kursinya. Tahun 2019, DPR RI kami hanya punya 5 kursi, nah kali ini kami berharap bisa mengisi semua dapil dan tentunya semakin banyak kursi DPR RI, provinsi dan kabupaten/kotanya. Jadi kalau itu bisa kita perjuangkan sampai dengan terakhir, insya Allah bisa tercapai dengan baik,” tutup AHY.

    Calon Anggota Legislatif Partai Demokrat tingkat DPR RI dari dapil Jateng II Helmy Turmudhi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kudus yang bisa hadir dalam acara hari ini. “Bapak ibu semua masih ingat dengan program pro rakyat Pak SBY? Semua pasti merasakan, sudah terbukti, sehingga saya mengajak masyarakat semua untuk mendukung dan memilih Partai Demokrat agar bisa kembali melanjutkan program pro rakyat,” ucap Helmy.

    AHY tiba didampingi oleh Istri tercinta Annisa Pohan Yudhoyono. Saat tiba di lokasi, AHY dan Annisa disambut Tarian Kretek. Suasana panas di lokasi tidak menyurutkan semangat dan antusiasme masyarakat yang hadir. Dari Kudus, AHY akan melanjutkan kampanyenya ke Pati dan Demak.

    Selain Annisa, AHY turut didampingi antara lain Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah Kartina Sukawati, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kudus Mardijanto, Calon Anggota Legislatif Partai Demokrat tingkat DPR RI dari dapil Jateng II nomor urut 2 Hartomo, Calon Anggota Legislatif Partai Demokrat tingkat DPRD Provinsi Ardhie Kurniawan, dan Calon Anggota Legislatif Partai Demokrat tingkat DPRD Kudus Andrian Fernando. (adt/csa)

  • PILEH YANG BERPENGALAMAN, BANG DEDY YUDA PALING IDAMAN!

    #pilehorengkite

    “Nomor urut 1 untuk DPRD Kota Bangka Belitung, Dedy Yuda, sosok hebat dari masa remaja hingga kini! Dari Ketua Osis Negeri 8 Pangkalpinang pada era 90an, hingga kini sebagai Bendahara DPD Partai Demokrat Provinsi Babel. Lulusan Politeknik Manufaktur Timah dengan latar belakang sebagai teknisi, kini menjadi Direktur PT Tirta Utama dan CV Royal Cakradaya Perkasa. Pengalaman sebagai pengurus APINDO Provinsi Bangka Belitung juga menjadi catatan gemilang. Dedikasi tak terperi bagi negeri serumpun sebalai, Dedy Yuda adalah bukti kelayakan yang tak bisa diabaikan! 🌟👨‍💼

    #DedyYuda#PemimpinBerdedikasi#DPRDKotaBangkaBelitung#DemokratProvBabel

  • AHY: Indonesia Harus Memiliki Militer yang Kuat

    Semarang, Jawa Tengah; Sebuah negara besar penting untuk memiliki pertahanan dan militer yang kuat. “Terkait alutsista, karena saya dulu TNI, jadi tahu persis betapa pentingnya ini. Militer yang kuat itu pertama alat persenjataannya juga harus mumpuni, harus terus dimodernisasi,” tegas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat kampanye di UTC Convention Hotel, Kota Semarang, Senin (15/1).

    “Alutsista itu mahal, baik matra darat, laut, dan udara, karena memang teknologinya tinggi. Tetapi setiap negara harus punya, karena itulah saya mengapresiasi upaya setiap pemerintahan yang berupaya untuk memodernisasi alutsista, melakukan pengadaan,” sambungnya.

    AHY kembali menekankan bahwa setiap pengadaan alutsista harus tepat sasaran. “Selain itu, aspek kedua untuk meningkatkan kapasitas militer kita adalah prajurit-prajuritnya harus semakin profesional pendidikannya, pelatihannya, juga harus semakin sejahtera,” kata AHY.

    “Jangan sampai mereka prajurit ini kan risikonya nyawa, menjalankan tugas negara, melindungi kita semuanya, tapi kalau kesejahteraannya sangat terbatas, minim, apalagi hidupnya sulit, tentu tidak adil,” lanjutnya.

    AHY juga menyampaikan bahwa Partai Demokrat akan memperjuangkan kesejahteraan para prajurit. “Kami, Partai Demokrat, ingin memperjuangkan TNI/Polri yang semakin sejahtera, termasuk keluarganya, tapi juga semakin modern dan semakin baik kemampuan pertempurannya,” pungkas AHY.

    Sementara itu, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Yoyok Sukawi dalam kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih kepada AHY karena sudah hadir di Semarang. “Terima kasih sudah hadir dan memberikan motivasi bagi kami, Mas. Insya Allah Semarang siap memenangkan Demokrat, bahkan menjadi motor Demokrat di Jateng,” ucap Yoyok.

    AHY tiba bersama Istri Annisa Pohan Yudhoyono. Saat tiba di lokasi acara keduanya disambut ribuan masyarakat dan penampilan barongsai yang sangat meriah. Di akhir acara kampanye, AHY, Annisa dan Yoyok melakukan simulasi pencoblosan surat suara.

    Turut mendampingi AHY antara lain Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah Rinto Subekti dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Semarang yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Wahyoe Winarto atau kerap disapa Liluk. (adt/csa)

    #tni #indonesia #siap #demokrat

  • Warga Lamongan Curhati AHY: Kami Rindu Program Pak SBY Dulu

    Lamongan, Jawa Timur; Seorang warga Lamongan yang bernama Ahmad menyampaikan aspirasinya kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Saya di sini ingin mengucapkan terima kasih. Tolong sampaikan salam saya, salam kami kepada Bapak SBY. Terima kasih kepada Pak SBY karena dalam kurun waktu 10 tahun yang lalu beliau sudah menorehkan beberapa fondasi-fondasi dasar untuk negara ini demi kesejahteraan rakyat,” ujar Ahmad.

    “Salah satu yang bisa saya sebutkan adalah diantaranya BPJS, itu di masa beliau. Kemudian ada BOS untuk anak-anak sekolah. Itu kami merasakan betul itu. BOS itu sangat membantu kami dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang lain misalkan UMKM dan lain sebagainya,” sambung Ahmad.

    Hal tersebut diungkapkan Ahmad saat menghadiri Silaturahmi bersama AHY di Lamongan, Selasa (23/1).

    AHY merespon langsung pernyataan Ahmad tersebut dengan penuh rasa haru. “Tadi Mas Ahmad menyampaikan, mengingatkan kita semua program-program yang dulu pernah dijalankan pemerintahan Pak SBY. Artinya kalau itu diingat, tentu dirasakan,” ucap AHY.

    “Ada BOS, benar, Bantuan Operasional Sekolah, itu sangat membantu. Ada tadi Bantuan Operasional Pendidikan buat pesantren. Ini juga akan kita perjuangkan. Dulu juga ada beasiswa santri dan lain sebagainya. Karena kalau urusan sekolah, ini tidak boleh main-main kita,” sambungnya.

    AHY juga menyampaikan bahwa pendidikan merupakan masalah masa depan, generasi, anak-anak cucu semua masyarakat Indonesia. “Kalau sekolahnya tidak bagus, ya pasti kualitasnya juga tidak baik. Kita juga harus memperhatikan kesejahteraan para gurunya, para pengasuhnya. Bagaimana mau semangat kita kalau kesejahteraannya tidak dijamin. Jadi gurunya harus terjamin kesejahteraannya, pengasuhnya, pengasuh pondok itu juga harus diperhatikan,” papar AHY.

    “Agar pada saat mendidik siswa-siswinya, murid-muridnya termasuk santri-santriwatinya benar-benar fokus tidak memikirkan yang lain-lain. Inilah harapan kita Indonesia ke depan termasuk Jawa Timur dan Lamongan ini bisa semakin baik kualitas sumber daya manusianya. Yang punya karakter, yang punya kemampuan dan kecerdasan intelektual,” pungkas AHY.

    Kedatangan AHY disambut oleh ribuan masyarakat Lamongan saat tiba di tempat acara. AHY tiba mengenakan jaket sporty bernuansa biru Partai Demokrat. Masyarakat yang hadir sebagian besar berprofesi sebagai petani, petani hutan, mahasiswa, guru serta para tokoh masyarakat.

    AHY tiba di lokasi bersama Istri Annisa Pohan Yudhoyono, serta didampingi oleh Caleg DPR RI nomor urut dua Jemmy Setiawan dari dapil Jatim 10 yang meliputi wilayah Lamongan dan Gresik, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai Demokrat Samwil, dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Lamongan Sugeng Santoso. (adt/csa)

    #ahy #lamongan #pemilu2024

  • PRABOWO DAN KARAKTERNYA

    Prabowo pernah berada di pusat kekuasaan. Namun, karena membantu terjadinya perubahan, ia kemudian disingkirkan. Oleh penguasa lama dia dianggap tidak patuh, sementara oleh penguasa baru ia dianggap sebagai bagian dari rezim lama. Banyak orang memanfaatkan penyingkirannya sebagai momen untuk cuci tangan dengan menjadikannya kambing hitam.

    Tapi, Prabowo tidak pernah menyalahkan (apalagi menyerang) korpsnya, bekas atasannya, penguasa terdahulu, atau siapapun yang sebenarnya bertanggung jawab atas seluruh kesalahpahaman orang yang disangkakan kepadanya. Ia memikul semua risiko dan stigma itu di pundaknya sendiri, meskipun untuk itu ia harus mengalami proses demonisasi hampir sepanjang sejarah Reformasi.

    Ia bisa saja melemparkan kotoran pada orang lain, dan ia memang berhak melakukannya, namun ia tidak pernah melakukan hal itu. Ia telan semua itu sendirian.

    Dari Istana ia tersingkir menjadi paria, baik secara politik maupun sosial. Sebagai warga negara, ia bahkan pernah mengalami tak mendapat perlindungan dari negaranya sendiri.

    Apa itu membuatnya dendam? Memelihara kesumat? Mungkin bagi orang lain, tapi tidak untuk Prabowo.

    Selama dua puluh tahun ia merangkak dan kemudian membangun kembali karir politiknya. Hampir dari nol. Bahkan minus, mengingat banyaknya stigma yang pernah dipikulnya.

    Sebagai pensiunan tentara, ia tak membangun kembali karir politiknya dengan modal tank atau bedil. Ia mengikuti jalan demokrasi dengan membangun partai politik. Jangan mengira ini adalah pilihan jalan yang mudah.

    Tolong dicatat, ada berapa partai politik yang pernah dilahirkan oleh para senior dan atasan Prabowo setelah Reformasi? Tapi, di mana partai-partai itu sekarang? Semua yang pernah menenggelamkan Prabowo, telah lebih dulu tenggelam. Bahkan, sejak lama. Dan tidak ada satupun partai-partai itu yang pernah lebih besar dari Golkar. Tapi, lihatlah Prabowo dan partai yang dibesutnya, Gerindra.

    Jadi, selama 20 tahun Prabowo berada di luar kekuasaan. Dan sesudah mendirikan partai, selama 15 tahun ia dan partainya menjadi oposan pemerintah.

    Di sisi lain, orang yang mengkritik Prabowo tidak tahan menjadi oposisi, justru orang yang tak pernah tercatat jadi oposan pemerintah. Pekerjaannya dalam sepuluh tahun terakhir bahkan selalu berada di lingkaran kekuasaan eksekutif.

    Pada masa Presiden SBY, ia pernah ikut konvensi Partai Demokrat, yang menjelaskan bagaimana posisinya terhadap rezim berkuasa. Lalu di periode pertama Presiden Joko Widodo, ia pernah jadi juru bicara dan kemudian anggota kabinetnya. Sesudah terlempar dari kabinet, ia menjadi gubernur.

    Meskipun partai pengusungnya saat jadi gubernur adalah partai oposan, apakah itu kemudian menjadikannya sebagai gubernur oposisi? Tentu saja tidak. Sebab, gubernur adalah bagian dari rumpun kekuasaan eksekutif di bawah presiden.

    Jadi, dengan segala hormat kepada Mas Anies, jika Anda konsisten dengan pernyataan bahwa menjadi oposisi itu terhormat, pernyataan itu sebenarnya lebih relevan disampaikan kepada dua partai pengusung Anda. Mintalah dua partai pengusung Anda untuk keluar dari kabinet, agar tema kampanye Anda jadi relevan. Bisakah Anda menyampaikan hal itu kepada dua ketua umum partai yang mengusung Anda?!

    Oh, ya, saya lupa. Bahkan untuk menentukan calon wakil Anda saja Anda sekadar diberi tahu, bukan diajak berunding.

    Saya pribadi juga termasuk orang yang tidak menyetujui Prabowo masuk ke dalam pemerintahan Jokowi. Tapi, secara politik, sebagai warga negara yang pikirannya tak berbeda jauh dengan Anda, kini saya melihat pilihan itu sebagai mungkin lebih baik dan menguntungkan bagi masa depan demokrasi kita.

    Kenapa begitu?

    Kita harus bersikap realistis bahwa pecahnya kongsi antara Jokowi dengan PDIP adalah momen penting yang bisa menguntungkan masa depan demokrasi. Anda bisa bayangkan, apa jadinya jika kongsi itu tidak pecah di Pemilu 2024 kan?!

    Tentu saja bukan Prabowo yang telah memecahkan kongsi antara Jokowi dengan PDIP. Tapi, sulit membayangkan kongsi politik itu bisa pecah menjadi sebagaimana yang kini kita lihat jika Prabowo tidak pernah masuk ke dalam pemerintahan. Dan perpecahan politik itu, sekali lagi, justru malah baik bagi prospek demokrasi kita depan. Karena kekuasaan status quo mau tidak mau jadi terbagi, tidak lagi terkonsentrasi.

    Memilih pemimpin memang bukan hal mudah. Tapi kita mungkin sepakat, jika karakter adalah faktor pertimbangan yang sangat penting. Banyak orang secara sambil lalu sering menyebut Prabowo sebagai pemimpin emosional, atau temperamental, mengingat gaya penampilan publiknya. Tapi penting untuk dicatat, di luar ekspresi penampilan publiknya yang meledak-ledak, Prabowo tidak pernah sekalipun menyerang atau menjatuhkan orang di depan publik, meskipun terhadap orang yang pernah menyakiti, mengkhianati, atau mengecewakannya.

    Saat Ibu Mega dan PDIP mengingkari Perjanjian Batutulis, misalnya, Prabowo tidak pernah bikin konferensi pers dan mengekspresikan kemarahan dan kekecewaannya di depan publik. Bandingkan sikap ini dengan sikap tokoh lain saat menghadapi kekecewaan politik serupa.

    Mungkin mudah bagi Anda untuk menahan diri, jika Anda tidak pernah disakiti, dikhianati, atau dikecewakan. Tapi Prabowo, orang yang sering dicap temperampental itu, terbukti bisa menyimpan kemarahan dan kekecewaan pribadinya tetap berada di relung hatinya. Ia hanya meledak-ledak untuk urusan yang bersifat publik saja.

    Sesudah jatuh terhempas, dalam dua puluh tahun terakhir ia dengan sabar terus merangkak dan tertatih, sebelum kemudian mulai bisa berjalan dan berlari membangun karir politiknya. Terus terang, hari ini cukup sulit menemukan orang dengan daya juang dan karakter sekuat itu.

    Itu adalah mental dan karakter yang tak bisa disepelekan dengan ucapan mengecilkan secara sambil lalu, sebagaimana yang secara gegabah diucapkan Anies tadi malam. (Tarli Nugroho)

  • Nyangkrukan di Surabaya, AHY Ajak Generasi Muda Aktif di Politik

    Surabaya, Jawa Timur: Anak muda jangan sampai apatis terhadap politik, karena banyak hal dalam kehidupan kita tidak terlepas dari proses politik. “Menjelang Pemilu 2024 ini adalah waktu terbaik bagi seluruh masyarakat terutama generasi muda untuk terlibat dalam politik,” seru Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri acara cangkrukan bersama komunitas anak muda di Jokopi Dinoyo, Surabaya, Rabu (12/12) sore.

    “Sudah saatnya generasi muda berperan langsung, selain di bidang entrepreneurship, penting juga masuk ke dunia politik, karena ini penting dan dibutuhkan oleh semuanya. Kita butuh sosok yang inisiatif dan memiliki gagasan. Tentu tidak harus semuanya berpartai. Tidak harus semuanya menjadi calon anggota legislatif, tapi paling tidak memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS),” lanjutnya.

    Di tempat itu, AHY memberikan dukungan kepada H. M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk menjadi Calon Legislatif dari Partai Demokrat Daerah Pemilihan Jawa Timur 1, Surabaya dan Sidoarjo.

    “Saya senang sekali sore hari ini bisa menyapa masyarakat yang ada di Surabaya dalam acara kampanye untuk mendukung calon anggota legislatif dari Partai Demokrat yaitu Mas Andi yang sedang berjuang untuk Dapil Jatim 1 meliputi Kota Surabaya dan Sidoarjo,” ujar AHY.

    Ia menegaskan, sebagai seorang yang memiliki latar belakang dunia usaha, aktif di berbagai organisasi usaha dan kemasyarakatan seperti HIPMI, Kadin, dan masih banyak lagi, bisa dipastikan Andi adalah caleg yang memiliki kapabilitas dan layak untuk dipilih.

    “Pengalamannya di banyak organisasi menjadi modal. Jika Mas Andi terpilih menjadi DPR RI maka bisa berkontribusi secara nyata menghadirkan program ekonomi, industri kreatif untuk masyarakat, generasi muda khususnya untuk masyarakat Surabaya dan Sidoarjo,” ungkap AHY.

    Sementara itu Andi mengatakan ia akan berjuang untuk memenangkan Pileg. “Kami akan berjuang. Kami akan membawa isu ekonomi bagi millenial dan membawa para pengusaha muda, industri kreatif agar semakin berkembang, termasuk pendidikan. Terima kasih banyak Mas AHY atas semangat dan dukungannya. Mohon doa dan dukungannya selalu kepada masyarakat Surabaya dan Sidoarjo,” pungkas Andi.

    Hadir juga dalam acara Sekjen Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Emil Dardak, serta pada Caleg DPRD Provinsi dan Kab/kota di Surabaya. (dna/csa)

  • Kampanye di Yogya Bersama SBY, AHY Harap Demokrat Bisa Rebut 1 Kursi DPR

    D.I. Yogyakarta: Di Kota Yogyakarta, untuk pertama kalinya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun bersama untuk kampanye.

    “Saya sangat senang sekali bisa turun lagi di Provinsi DIY bersama Pak SBY. Ini kali pertama saya dan Pak SBY turun ke daerah untuk kampanye bersama. Provinsi DIY memiliki peran penting dalam aspek politik, sosial maupun ekonomi. Tentunya kita berharap Demokrat bisa kembali berperan. Para kader dan semua caleg asal DIY diharapkan bisa bangkit dan berjuang kembali setelah mengalami berbagai dinamika sebelumnya,” kata AHY di Hotel Grand Diamond, Kamis (14/12).

    AHY hadir untuk konsolidasi, memberikan arahan langsung bagi para kader dan calon legislatif Partai Demokrat dari empat kabupaten kota se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam pemenangan Pemilu Legislatif 2024. Kepada kader, ia menyampaikan ada target ganda yang harus dimenangkan Partai Demokrat. Menang di Pemilu (legislatif) dan menang Pilpres. Selanjutnya mengincar kursi melalui pilkada.

    “Tujuan Pemilu 2024 ini ganda, kami ingin menang pemilihan presidennya dan pemilihan legislatifnya, baru kemudian kami mempersiapkan pilkada,” terang AHY. Ia dan SBY akan berbagi peran selama 60 hari terakhir menuju Pemilu 2024.

    “Pak SBY dua minggu terakhir ini memang lebih banyak berada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta,” kata AHY. “Sedangkan saya dua minggu terakhir ini masih fokus di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, tetapi sesekali tentu akan terjadi pertemuan, saling bergabung. Tapi nanti akan saling berbagi peran yang lain,” lanjutnya.

    AHY juga menjelaskan salah satu target di wilayah Yogyakarta bukan hanya bisa kembali mendulang kursi DPR RI seperti periode 2009-2014 dan 2014-2019 silam, namun juga kembali membentuk fraksi di parlemen tingkat provinsi serta kabupaten/kota.

    “Target kita tentu bisa mengirimkan 1 kursi DPR RI. Bisa nggak dua? Ya pasti bisa. Asal kita bekerja keras sekuat tenaga. Sumber daya kita waktu, waktu yang paling berharga. Jadi di sisa waktu yang ada ini lakukan apa yang bisa kita semua lakukan untuk benar-benar memenangkan Partai Demokrat di Yogyakarta,” pungkas AHY.

    Turut hadir dalam acara, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief, Ketua DPD Demokrat Yogyakarta Arif Budiyono, serta para Caleg DPR RI, DPRD Provinsi, Kab/Kota. (dna/csa)

Design a site like this with WordPress.com
Get started